Rancangan APBN 2010 mencapai Rp 1.009,5 triliun, naik tipis sebesar Rp 3,8 triliun (0,4 persen) dibandingkan dengan anggaran tahun berjalan (APBN-P 2009) sebesar Rp 1.000,844 triliun. Namun, jika dibandingkan dengan laju inflasi yang diasumsikan 5 persen, itu berarti belanja negara riil justru menurun sekitar 4,6 persen.
Dari RAPN Rp 1.009,5 triliun itu pemerintah berencana mengalokasikan anggaran belanja pemerintah pusat sebesar Rp. 699.7 triliun, sebagaimana dikemukakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika menyampaikan Pidato Kenegaraan pada Rapat Paripurna Luar Biasa MPR-RI/DPR-RI, di Ruang Nusantara, Gedung MPR/DPR pada hari Senin (3/8/09) pagi.
Presiden SBY menyampaikan ada lima agenda program pembangunan nasional yang menjadi prioritas RKP 2010 dalam RAPBN tahun 2010. Pertama, memelihara kesejahteraan rakyat, utamanya masyarakat miskin, serta penataan kelembagaan dan pelaksanaan sistem perlindungan sosial. Kedua, meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Ketiga, memantapkan reformasi birokrasi dan hukum, serta memantapkan demokrasi dan keamanan nasional. Keempat, memulihkan ekonomi yang didukung oleh pembangunan pertanian, infrastruktur dan energi. Terakhir, kelima, meningkatkan kualitas pengelolaan sumber daya alam dan kapasitas penanganan perubahan iklim.
Presiden SBY menguraikan, untuk pemeliharaan kesejahteraan rakyat serta penataan kelembagaan dan pelaksanaan sistem perlindungan sosial, pemerintah mengalokasikan dana anggaran sebesar Rp. 37,0 triliun. "Sasaran yang hendak dicapai dari prioritas tersebut adalah menurunkan angka kemiskinan menjadi 12 hingga 13,5 persen," ujarnya. Sementara itu, lanjut SBY, alokasi anggaran yang akan digunakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia pada tahun 2010, direncanakan mencapai Rp. 51,2 triliun.
Kemudian, untuk memantapkan reformasi dan birokrasi dan hukum serta memantapkan demokrasi dan keamanan nasional, pemerintah mengusulkan alokasi anggaran sebesar Rp. 18,1 triliun. Sasaran yang hendak dicapai dengan meningkatnya kinerja birokrasi pemerintahan, meningkatnya kepastian hukum, meningkatnya efektivitas pelaksanaan organisasi masyarakat sipil, meningkatnya keamanan nasional dan meningkatnya kapasitas pemerintah daerah dalam rangka mewujudkan kemandirian pemerintah daerah.
Untuk menunjang upaya pemulihan ekonomi yang didukung oleh pembangunan pertanian, infrastruktur dan energi dalam tahun 2010 mendatang, pemerintah merencanakan alokasi anggaran sebesar Rp. 61,2 triliun. Hasil yang ingin dicapai dengan alokasi anggaran tersebut adaah tercapainya laju pertumbuhan ekonomi 5,0 persen, meningkatnya investasi dalam bentuk pembentukan modal tetap bruto sebesar 8,5 persen, menurunnnya tingkat pengangguran terbuka serta meningkatnya produktivitas dan akses UKM kepada sumber daya produktif. Sedangkan dalam rangka mendukung upaya meningkatkan kualitas sumber daya alam dan kapasitas penanganan perubahan iklim, dalam RAPBN tahun 2010, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 4,3 triliun.
"Untuk meningkatkan efektivitas penggunaan anggaran belanja tersebut, pada tahun 2010, pemerintah akan menerapkan Keragka Penganggaran Jangka Menengah secara bertahap. Implementasi penyusunan KPJM adalah untuk mendisiplinkan kebijakan pengeluaran negara, menjamin keberlangsungan kebijakan pengeluaran, meningkatkan transparansi kebijakan pengeluaran, menigkatkan akuntabilitas kebijakan dan prediksi kebutuhan pendanaan dalam beberapa tahun ke depan serta memfokuskan kepada pencapaian target kebijakan prioritas tertentu yang harus dicapai dalam jangka menengah," kata Presiden SBY. ►e-ti/tsl
Baca isi lengkap Pidato Kenegaraan Presiden RI tentang RAPBN 2010
Sumber: Tokoh Indonesia
1 Komentar
RAPBN-nya ada dan angka-angkanya sangat jelas lagi mantap, tapi kenapa GBHN-nya kok tidak ada ya? Bagaimana sebetulnya seluruh angka itu disusun dan dihimpun menjadi sebuah anggaran pendapatan dan belanja negara? Adakah yang bersedia membantu saya untuk dapat memahami hal ini?
BalasHapus