Ibu

Seorang eksekutif muda memarkir mobil mewahnya di depan sebuah toko bunga lalu dengan langkah-langkah pasti masuk untuk memesan seikat besar buket untuk dikirim ke alamat ibunya yang tinggal terpaut jarak kurang lebih sekitar 200 KM di luar kota.

Saat keluar dari toko dan akan memasuki mobilnya ia melihat seorang gadis kecil sedang berdiri di trotoar hanya beberapa langkah agak di sisi toko bunga sambil sesenggukan berusaha menahan tangisnya agar tidak terdengar dan menarik perhatian orang banyak yang sedang lalu lalang di sana.

Eksekutif muda itu menutup pintu mobilnya kembali dan menghampiri si gadis kecil. Lalu sambil berjongkok ia bertanya lembut apa yang salah, dan kenapa si gadis kecil menangis?

Untuk yang ke sekian kalinya gadis kecil itu menyeka pipinya yang penuh dengan air mata dan agak terbata-bata menjawab perlahan; "saya ingin sekali membeli setangkai mawar merah jambu kesukaan ibu, tetapi uang saya hanya dua ribu rupiah, sedangkan harga mawar itu lima ribu ...."

Eksekutif muda itu tersenyum dan spontan berkata, "Ayo, masuklah bersama saya. Saya akan membelikanmu beberapa tangkai mawar!" Kemudian ia pun menuntun si gadis kecil kembali memasuki toko di mana kemudian dengan agak terheran-heran akhirnya hanya membayar satu tangkai mawar merah jambu saja yang dipilih oleh si gadis kecil.

Ketika akan meninggalkan toko ia menawari si gadis jika ingin sekalian diantar pulang. Tampak gembira ia mengangguk, "Terima kasih. Jika tidak keberatan, tuan dapat mengantar saya ke tempat ibu dan nanti boleh meninggalkan saya di sana." katanya setengah berbisik. Kemudian mereka pun berkendaran mengikuti arah yang ditunjuk si gadis - yang ternyata menuju ke sebuah pemakaman.

Di sana, sambil duduk bersimpuh di sisi sebuah makam yang terlihat masih sangat baru, dengan khidmat gadis kecil itu meletakkan mawar merah jambunya di dekat batu nisan sederhana yang bertuliskan nama seorang perempuan yang nampaknya meninggal dalam usia muda.

Hanya beberapa saat setelah itu, eksekutif muda tadi segera bergegas kembali ke toko bunga, membatalkan pengiriman buket yang dipesannya, membeli lebih banyak lagi bunga, lalu menyetir mobilnya menempuh jarak 200 KM untuk mengantar sendiri bunga pesanannya kepada sang ibu!



Bandung, Medio April 2010 [Untuk Ibuku tercinta, di Surabaya].


Posting Komentar

0 Komentar