Penggalan Kisah-Kisah Para Caleg Gagal

Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009 tidak hanya meninggalkan rasa suka pada sebagian orang namun juga duka yang mendalam pada para caleg yang gagal menjadi wakil rakyat. Ada yang stress, ada yang meninggal dunia, ada yang bunuh diri, ada yang ngamuk dan lain sebagainya. Hal tersebut sudah diprediksikan sebelumnya mengingat apa yang mereka lakukan agar bisa menjadi wakil rakyat tidaklah rasional. Mereka mengeluarkan uang hingga milyaran rupiah bahkan ada yang sampai berhutang ke bank maupun lintah darat. Namun hasil yang didapat tidak sebanding dengan apa yang mereka keluarkan. Bahkan beberapa bulan sebelumnya sejumlah Rumah Sakit Jiwa telah menyiapkan kamar2 khusus untuk para calon anggota dewan yang gagal tersebut. Berikut adalah sepenggal kisah dari para calon anggota dewan yang gagal di Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009. Baca selengkapnya.

Posting Komentar

9 Komentar

  1. Yang terlintas di benak saya, apakah untaian kisah2 ini bisa membendung hasrat para pencari kekuasaan di pemilu yang akan datang ataukah uang dan kekuasaan sudah begitu kuat membius mereka sehingga tdk peka lagi dengan kenyataan yg begitu gamblang terhampar di depan kita?

    BalasHapus
  2. Wakil Rakyat...
    Saudara dipilih bukan dilotre
    meski kami tak kenal siapa saudara
    kami tak sudi para juara
    juara diam, juara he'eh, juara ha ha ha ...

    Masih ingat lirik lengkap lagu "Surat Buat Wakil Rakyat" oleh Iwan Fals yang sangat populer tsb? Jika lupa, tanya Abang Nonki atau klik disini.

    BalasHapus
  3. Sebenarnya ini adalah indikasi adanya peluang mas di lembaga itu untuk mencari uang.

    BalasHapus
  4. @ dr. Sri, menurut hemat saya ini melulu masalah "balance" di dalam diri para caleg Gatot (Gagal Total) kita itu. Selebihnya hanya persoalan pagar integritas yang roboh. Setuju?
    @ bang MAM, apalagi hari2 terakhir ini bukan? Betapa mencla-menclenya! Lewat LDC seorang teman di sebrang sana bilang negeri kita adalah negeri ajaib!
    @ dr. Bahar, emang masih ada alasan lain? hehehe ...

    BalasHapus
  5. Yang keliatannya belum disinggung bagaimana respon dari masyarakat menyikapi para caleg yang gatot tsb. Apakah jadi pelajaran, atau malah menunggu 5 thn lagi karena masih tergiur oleh caleg yang lolos menjadi legislatif....

    BalasHapus
  6. Caleg Gatot? Wa qa qa... idiom baru nih?
    Hidup Gatot!!!

    Apa bener ada mafia pemilu? Entah gaptek apa manipulasi data, ujungnya beli suara rakyat! Yang ini baru seru dari Slank. Klik disini.

    (Nyuwun sewu njih, Abang Nonki. He he)

    BalasHapus
  7. Please refer to this link.Sekedar mengingatkan pantun hamba sebelum pemilu ini. Apakah kisah caleg gatot akan ada bila mereka ikhlas semata hendak menjadi wakil kita di legislatif?

    Ibarat kalah bermain judi - harta habis kiri kanan hutang menumpuk, daripada hidup berputih mata lebih baik mati berkalang tanah.

    Semoga Allah mengampuni mereka...

    BalasHapus
  8. Ngapain juga nyaleg tapi ga siap? merasa ngetop ya? kan ada angka minimalnya...ngukur badan dunk...

    BalasHapus
  9. @ Prof. Deni, Lha? Bukankah kita juga bagian dari masyarakat? Piye to?
    @ Bang MAM, betul bang, Hidup Gatot!
    @ Tuanku, memang sudah lama kita sama-sama tau ya?
    @ Indra, Ampun! Galak kali kau, bah! hehehe ....

    BalasHapus