DPR dan Fraksi PKS kini mendapat sorotan tajam gara-gara tingkah politisi Arifinto yang tertangkap basah menonton video porno saat sidang paripurna. Berbagai kecaman pun mengalir ke DPR dan PKS. Apalagi citra PKS kental sebagai partai umat Islam. Dalam pembelaannya, Arifinto mengaku jenuh mengikuti sidang paripurna sehingga ia membuka email yang mengarahkannya ke laman video porno. Anggota DPR yang ketahuan menonton film porno saat sidang paripurna, Arifinto, berharap kasusnya tidak melebar ke mana-mana. "Saya harap ini jangan jadi fitnah berkelanjutan," kata Arif pada Republika, Jumat sore. Arifinto menngklaim film porno yang ia buka di gadgetnya adalah murni tidak sengaja. Film itu berasal dari link di dalam email yang ia terima. Ketika ia meng-klik link tersebut, ternyata diarahkan ke laman yang menayangkan film porno.
"Saya bukan orang yang menikmati nonton film itu," katanya. Sebab itu, buru-buru ia mematikan gadgetnya dan menghapus film tersebut. Arif, anggota Fraksi PKS di Komisi V mengatakan apa yang sudah terjadi adalah takdir."Mau bagaimana lagi?" katanya dengan nada
pasrah.
Bagaimana bila ia dinilai melanggar UU Pornografi? Anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Barat VII ini menegaskan ia tidak tahu pasal-pasal dalam UU tersebut. Tapi ia tegaskan, ia tidak dengan sengaja menonton film porno tersebut dan dari balkon dipotret oleh juru foto.
Bagaimana bila ia dinilai melanggar UU Pornografi? Anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Barat VII ini menegaskan ia tidak tahu pasal-pasal dalam UU tersebut. Tapi ia tegaskan, ia tidak dengan sengaja menonton film porno tersebut dan dari balkon dipotret oleh juru foto.
Justifikasi
Anggota DPR yang ketahuan menonton film porno saat sidang paripurna, Arifinto, mengkhawatirkan dirinya dijebak dalam kasus ini. Ia jelaskan kronologi kejadian memalukan ini. "Saat rapat ada email masuk. Saya buka dengan Samsung Galaxy Tab. Di situ ada perintah buka link ini. Tidak dijelaskan apa judul link itu, ya saya klik buka," katanya. Begitu diklik, link langsung mengarahkan ke laman yang menayangkan film porno. Saat kejadian inilah, di atas Arif, wartawan foto Media Indonesia menjepretnya adegan pembukaan itu. Menyadari isinya film porno, Arif buru-buru mematikan tayangan. Ia pun menghapus email itu. "Saya bukan orang yang menikmati adegan-adegan seperti itu," kata politisi dari Daerah Pemilihan Jawa Barat VII ini. "Saya jadi malu dong," sambung Arif. Ia mengaku semua kejadian ini sebagai takdir. Namun, ia juga tidak menyangkal kalau kejadian ini ada motif lain, yaitu jebakan.
Anggota DPR yang ketahuan menonton film porno saat sidang paripurna, Arifinto, mengkhawatirkan dirinya dijebak dalam kasus ini. Ia jelaskan kronologi kejadian memalukan ini. "Saat rapat ada email masuk. Saya buka dengan Samsung Galaxy Tab. Di situ ada perintah buka link ini. Tidak dijelaskan apa judul link itu, ya saya klik buka," katanya. Begitu diklik, link langsung mengarahkan ke laman yang menayangkan film porno. Saat kejadian inilah, di atas Arif, wartawan foto Media Indonesia menjepretnya adegan pembukaan itu. Menyadari isinya film porno, Arif buru-buru mematikan tayangan. Ia pun menghapus email itu. "Saya bukan orang yang menikmati adegan-adegan seperti itu," kata politisi dari Daerah Pemilihan Jawa Barat VII ini. "Saya jadi malu dong," sambung Arif. Ia mengaku semua kejadian ini sebagai takdir. Namun, ia juga tidak menyangkal kalau kejadian ini ada motif lain, yaitu jebakan.
"Jangan-jangan konspirasi atau apa. Itu namanya membunuh saya," kata dia. Dia pun siap bila dipanggil oleh Badan Kehormatan (BK) DPR. Arifinto akan menjelaskan apa yang terjadi di dalam ruang rapat paripurna. Arifinto kepergok melihat tayangan porno saatsidang paripurna tentang pengesahan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) dan pidato penutupan masa sidang III tahun sidang 2010-2011. Terlihat dari foto, anggota Dewan tersebut menonton berbagai adegan video porno dari kursinya. Video disaksikan dari sebuah tablet komputer. Ketika ditanya apakah Arifinto pernah mendaftar di situs khusus dewasa yang menyediakan layanan porno, dia hanya mengatakan dirinya menulis e-mail di kartu nama. Siapa pun yang memiliki kartu namanya bisa mengirimkan e-mail kepada dirinya. "Video yang mirip Pak Anis saja masuk e-mail saya. Orang bisa saja kirim via e-mail, Facebook dan Twitter," lanjutnya.
Tanggapan
"Tertangkapnya" anggota DPR RI yang sedang menikmati video porno saat sidang paripurna DPR, Jumat (8/4) mengundang berbagai kecaman. Salah satunya terlontar dari Rektor Universitas Paramadina Anis Baswedan. "Masya Allah! Pertama menurut saya, DPR adalah dewan terhormat. Mereka membicarakan kepentingan bangsa. Tapi sikap seperti ini menunjukkan degradasinya institusi DPR," jelasnya.
Tanggapan
"Tertangkapnya" anggota DPR RI yang sedang menikmati video porno saat sidang paripurna DPR, Jumat (8/4) mengundang berbagai kecaman. Salah satunya terlontar dari Rektor Universitas Paramadina Anis Baswedan. "Masya Allah! Pertama menurut saya, DPR adalah dewan terhormat. Mereka membicarakan kepentingan bangsa. Tapi sikap seperti ini menunjukkan degradasinya institusi DPR," jelasnya.
Menurutnya, bukti bahwa anggota DPR menikmati video porno saat sidang menunjukkan yang dipenuhi oleh para anggota DPR adalah hawa nafsu. Menurutnya, pimpinan DPR dan fraksi anggota DPR yang melakukan hal itu harus bertindak tegas. "Ini juga menjadi ujian bagi partai yang menilai diri bersih untuk memilih. Mau berada di pihak pemegang nilai atau pihak yang mau berkompromi dengan pelanggar nilai," jelasnya. Anggota Fraksi PKS Nasril Jamil bingung menghadapi pertanyaan bertubi-tubi wartawan terkait rekannya, Arifinto yang kedapatan menonton video porno saat rapat paripurna DPR RI,Jumat (8/4). "Apakah ini betul anggota fraksi PKS? Kan, Pak Tifatul Sembiring sudah menutup website porno di Indonesia? Ternyata masih ada ya?" itulah pertanyaan dalam bentuk canda segerombol wartawan yang menghampiri Jamil di Gedung DPR RI Jakarta, Jumat (8/4). Politisi PKS itu hanya diam. Sesekali dia tersenyum dan tertawa saat wartawan menyodorkan gambar rekannya, Arifinto yang sedang menonton film porno tersebut. Sekali-kali juga, Jamil menggeleng kepala. Dia tidak percaya bahwa rekannya tersebut melakukan hal tersebut di saat rapat paripurna berlangsung. Kemudian, di depan ruang wartawan Nusantara III DPR RI, Jamil duduk disebuah kursi dan berujar, "Aduuuuuuuuhhhhhhh ....... PKS Ancur lagiiiiiii...." Itu diungkapkan Jamil sambil memegang keningnya. Sontak, seluruh wartawan yang menghampirinya tertawa.
Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring yang juga berasal dari partai anggota penonton vidoe porno itu menyatakan terkejut dan miris mengetahui ada anggota DPRI RI yang membuka video porno saat sedang mengikuti rapat paripurna di Gedung DPR RI, Jumat (8/4). "Saya akan segera perintahkan staf untuk melacak asal-usul gambar porno itu. Dari mana sumbernya, kita bisa lacak itu," kata Tifatul Sembiring yang sedang melakukan kunjungan kerja ke Palembang, Sumatra Selatan. Tifatul tampak kaget ketika sejumlah wartawan meminta tanggapannya perihal anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) tertangkap kamera wartawan foto sedang membuka video porno pada saat berlangsung rapat paripurna. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai, tindakan anggota DPR, Arifinto yang menonton materi pornografi saat sidang paripurna DPR sangat merusak moralitas, khususnya anak-anak, yang karenanya harus diberikan efek jera. KPAI pun mendesak aparat penegak hukum mengambil langkah hukum. "Agar tidak muncul toleransi di tengah masyarakat terhadap pornografi, harus ada tindakan hukum yang keras dan tegas bahwa tindakan tersebut adalah pidana, yang tidak layak dilakukan apalagi oleh anggota dewan yang terhormat", ujar Wakil Ketua KPAI Asrorun Ni'am Sholeh melalui rilis kepada detikcom, Sabtu (9/4/2011).
Siapakah Yang Menjepret?
Pewarta foto Media Indonesia, Mohamad Irfan yang pernah meraih berbagai penghargaan foto jurnalistik ini mengabadikan sebuah prilaku seorang anggota DPR RI yang teramat mencengangkan. Di tengah kesibukan rapat paripurna dewan yang terhormat untuk mencari solusi terhadap problem anak bangsa ini, politikus--kalau masih bisa disebut begitu--dari PKS Arifinto asyik masyuk sendiri memeloti film biru dari sebuah PC tablet miliknya. Celakanya, keasyikan anggota yang dipercaya mewakili rakyat banyak ini, setidaknya konsituennya itu tertangkap kejelian kamera Irfan. Tak pelak, 60 tembakan tustel pun dilepaskan Irfan terhadap moment yang teramat janggal ini. (IRIB/Republika/Media Indonesia/Detik/AR)
0 Komentar