Suka kopi? Cover buku kumpulan cerpen Dewi Lestari ini sangatlah menggoda. Sesuai dengan judulnya, Filosofi Kopi, dari covernya yang bergambar taburan biji kopi, cerita utama dalam buku ini adalah cerita berjudul sama.
Filosofi Kopi menyampaikan pesan kehidupan melalui cerita kopi-kopi yang diracik oleh Ben, sang barista. Setiap kopi memiliki filosofinya masing-masing, seperti capuccino yang katanya adalah kopi bercita rasa paling tinggi yang penuh keindahan, dan berbagai jenis kopi lain dengan filosofinya yang menarik. Pesan yang ingin disampaikan melalui kopi ini lebih ke tentang kehidupan, bagaimana kehidupan yang kita inginkan, sesuai dengan kopi favorit kita.
Selain cerita Filosofi Kopi, ada cerpen dan prosa karangan Dewi Lestari selama satu dekade dari
Dari kumpulan cerita dan prosa ini trlihat perkembangan Dewi Lestari sebagai penulis yang semakin lama semakin terasah kemampuannya hingga mampu meracik ide-ide cerita yang sederhana menjadi cerita menarik penuh pesan.
1995 hingga 2005, seperti Surat Yang Tak Pernah Sampai, Kunci Hati, Salju Gurun, dan beberapa cerita lainnya.
Tentunya nama Dewi Lestari tidak diragukan lagi dalam dunia penulis kini, jadi selamat menikmati
Beberapa komentar untuk buku ini:
Arswendo Atmowiloto: "Pemaknaan kembali kopi, Buddha, Herman, surat tak terkirimkan, cinta sejenis yang manis, atau apapun, membuktikan Dee tetap memesona. Kalau kemarin panitia Nobel Sastra masih maju mundur dengan nama Pramoedya, sekarang bisa memaknai kembali, melalui karya-karya ini."
Kopi pilihan Anda!
Manneke Budiman: "Ruang cerpen yang sempit dijadikannya wahana yang intens namun tidak sesak untuk mengungkapkan apa yang tak selalu mampu dikatakan. Lewat refleksi dan monolog interior yang digarap dengan cakap dan jernih, pembaca diajaknya menjelajahi halaman-halaman kecil dalam cerpen yang kini dijadikannya semesta kehidupan"
Filosofi Kopi menyampaikan pesan kehidupan melalui cerita kopi-kopi yang diracik oleh Ben, sang barista. Setiap kopi memiliki filosofinya masing-masing, seperti capuccino yang katanya adalah kopi bercita rasa paling tinggi yang penuh keindahan, dan berbagai jenis kopi lain dengan filosofinya yang menarik. Pesan yang ingin disampaikan melalui kopi ini lebih ke tentang kehidupan, bagaimana kehidupan yang kita inginkan, sesuai dengan kopi favorit kita.
Selain cerita Filosofi Kopi, ada cerpen dan prosa karangan Dewi Lestari selama satu dekade dari
Dari kumpulan cerita dan prosa ini trlihat perkembangan Dewi Lestari sebagai penulis yang semakin lama semakin terasah kemampuannya hingga mampu meracik ide-ide cerita yang sederhana menjadi cerita menarik penuh pesan.
1995 hingga 2005, seperti Surat Yang Tak Pernah Sampai, Kunci Hati, Salju Gurun, dan beberapa cerita lainnya.
Tentunya nama Dewi Lestari tidak diragukan lagi dalam dunia penulis kini, jadi selamat menikmati
Beberapa komentar untuk buku ini:
Arswendo Atmowiloto: "Pemaknaan kembali kopi, Buddha, Herman, surat tak terkirimkan, cinta sejenis yang manis, atau apapun, membuktikan Dee tetap memesona. Kalau kemarin panitia Nobel Sastra masih maju mundur dengan nama Pramoedya, sekarang bisa memaknai kembali, melalui karya-karya ini."
Kopi pilihan Anda!
Manneke Budiman: "Ruang cerpen yang sempit dijadikannya wahana yang intens namun tidak sesak untuk mengungkapkan apa yang tak selalu mampu dikatakan. Lewat refleksi dan monolog interior yang digarap dengan cakap dan jernih, pembaca diajaknya menjelajahi halaman-halaman kecil dalam cerpen yang kini dijadikannya semesta kehidupan"
0 Komentar